Kerling Mata Sang Naga di Parade Barongan Blora

Aha, kerling matanya sungguh nakal. Ia mengedipkan matanya ke sana kemari, menggoda lautan manusia yang hadir di alun-alun Blora, Sabtu (15/1) pagi. Sesekali, ia berlari memutar, mengelilingi ruang yang sengaja dibiarkan kosong itu.
Masyarakat pun gemas dengan tingkahnya. Tak ayal, ribuan pasang mata pun terkadang tidak bisa menahan senyum, dan sesekali tertawa melihat tingkah itu. Tak terkecuali Bupati Djoko Nugroho, Wakil Bupati H Abu Nafi, Direktur Umum Bank Jateng Bambang Widyanto, serta beberapa tamu penting lain yang hadir dan duduk di panggung kehormatan.
Ya, itulah ‘godaan’ nakal sang naga dalam group barongsai dari Hok Tik Bio, saat tampil menjadi salah satu bintang tamu dalam parade barongan Blora yang digelar kerjasama Bank Jateng dan Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga (DKPPOR) Blora.
Parade barongan Blora tersebut dalam rangka memeriahkan undian Tabungan Bima Bank Jateng, yang dilakukan pada Sabtu malam di pendapa rumah dinas bupati. Sebelum kelompok barongsai dari Hok Tik Bio, tampil pula group barongan Risang Guntur Seto pimpinan Adi Wibowo.
Sebagaimana penampilan barongsai, decak kagum masyarakat tak dapat disembunyikan saat Risang Guntur Seto tampil. “Keren banget, ya, mas. Mantep banget,” celetuk salah seorang warga.

21 Group
Parade barongan itu diikuti oleh 21 group barongan dari berbagai kecamatan yang ada di Blora. “Atas anam keluarga besar Bank Jateng, kami menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya parade barongan yang diikuti oleh 21 group dan Risang Guntur Seto serta group Barongsai dari Hok Tik Bio sebagai

atraktif

bintang tamu,” kata Direktur Umum Bank Jateng, Bambang Widyanto, saat membacakan sambutan tertulis Direktur Utama Bank Jateng, Hariyono.
Dikemukakannya, dipilihnya barongan untuk memeriahkan pengundian tabungan Bima, karena seni tradis itu sudah sangat mengakar di masyaralat setempat. “Dipilihnya kesenian barongan ini sebagai rangkaian pengundian Tabungan Bima, karena menurut penelitian pakar, barongan merupakan kesenian asli dari Blora,” lanjutnya.
Karena itulah, Bank Jateng ikut tergerak untuk ikut mendorong keberadaan seni barongan ini. “Masyakat Jateng, khususnya masyarakat Blora, mempunyai tanggungjawab moril untuk ikut melestarikan keberadaan seni baringan ini,” tegasnya.
Kepala DKPPOR, Pudiyatmo, mengemukakan, dengan terselenggaranya parade barongan ini, diharapkan bisa menjadi tonggak semangat berkembangnya barongan Blora, dan ke depan, diharapkan mampu mengangkat seni budaya barongan Blora di kancah nasional maupun mancanegara.
“Ini adalah seni tradisi yang harus kita uri-uri. Kita memiliki tanggungjawab besar untuk ini sebagai warga Blora. Dalam rangka itu pula, pada April mendatang, kita juga telah merencanakan melakukan pemecahan rekor,” tegas Pudiyatmo.
Lima penampil terbaik dalam parade barongan tersebut, yaitu Sekarjoyo (Kunden), lalu Kridhomudo (Cepu), disusul Simolangen Budoyo (Banjarejo), kemudian Cahyo Budoyo (Sambong), dan Sindungriwut (Doplang). [Rosidi]

One Comment

Leave a comment