Jangan pernah meremehkan manfaat membaca. Karena dari sana, barangkali tidak sekadar ilmu (pengetahuan) baru yang akan Anda dapatkan, tetapi bisa juga itu akan menunjukkan jalan rizki anda selanjutnya.
M Selem, bapak dua anak kelahiran Gresik 27 Agustus 54 tahun silam itu, salah satu yang telah merasakan manfaat membaca. Berawal dari kegemarannya membaca bagaimana merawat dan mengembangkan adenium (bunga kamboja) di salah satu majalah, kini ia pun sudah menjadi pakar yang tak lagi banyak waktu beristirahat, karena banyaknya panggilan.
“Saya berkecimpung di adenium sejak 2001. Saya memilih mengembangkan adenium, karena banyak orang yang suka, mulai dari orang biasa, sampai orang kaya juga suka,” katanya.
Di Kota Satai ini, suami Parisi yang juga bapak dari Ninik Musripah dan Amin Joko Prayogo, ini tinggal di rumah Taslan, pensiunan Polri yang juga beberapa kali menjabat sebagai Kasat Reskrim Polres Blora. “Saya tinggal di sini. Dikasih tempat sama Bapak Taslan. Sebagai gantinya, saya diminta membantu merawat bunganya,” terangnya saat ditemui di kebun adeniumnya di Kelurahan Bangkle.
Banyak Permintaan
Prediksi Selem memang tidak meleset. Sejak pertama bergelut dengan adenium hingga saat ini, permintaan terhadap bunga itu tak pernah sepi. “Kalau ada silangan baru, pelanggan pasti minta,” terangnya.
Kini, adenium pun sudah memiliki jenis yang sangat variatif (beragam). Di antaranya triple black angel, jingle bell, triple santa claus, valintine rose, double white, double sakura, teamo, dan triple amazing.
“Harganya juga sangat variatif. Yaitu antara Rp 10.000 per stek hingga Rp 20.000 per stek. Namun untuk yang sudah dalam pot, harga berbeda. Untuk kelopak satu harganya Rp 100.000, sementara adenium tumpuk tiga seharga Rp 350.000,” paparnya.
Pada giliran selanjutnya, Selem pun tidak sekadar menjual bunga. Ia juga melayani jasa perawatan dan stek adenium dari rumah ke rumah. “Banyak panggilan untuk melakukan penyetekan dari rumah ke rumah. Untuk ini, per stek adalah Rp 50.000.”
Selain Blora, menurutnya, banyak permintaan juga dari Bojonegoro, bahkan ada juga teman-temannya yang memintanya untuk pindah ke sana. Namun ia tidak meu meninggalkan Blora, karena sudah memiliki pelanggan yang jelas, dan jasanya sangat dibutuhkan untuk merawat adenium, mulai dari orang biasa hingga pejabat-pejabat di Blora.
“Adenium banyak dicari orang dan tidak pernah sepi. Blora sangat prospek dan saya sudah memiliki pelanggan yang jelas,” kata warga RT 3 RW V Desa Kesamben Kulon, Kecamatan Wringinanom, Gresik, ini. Ya, dari membaca, Selem pun kini menjadi pakar adenium yang sangat sibuk memenuhi panggilan pelanggan yang membutuhkan jasanya. (Rosidi)